Minggu, 13 Oktober 2013

PENULISAN EYD YANG BAIK DAN BENAR DALAM BAHASA INDONESIA


CONTOH ARTIKEL YANG TERDAPAT KATA ATAU KALIMAT YANG TIDAK BAKU

KETERANGAN :

- Kata yang tercetak tebal warna hijau yaitu kata yang tidak baku
- Kata yang tercetak tebal warna orange yaitu kata yang baku


Karena (semua) berawal dari mimpi…


JakOnline - Saat itu masih pukul 13.00, atribut sudah dipakai, deru(suara) mesin motor pun sudah berubah halus. Yaa, walaupun motor ini bapuk(Jelek) bukan berarti fungsinya sebagai teman berangkat ke stadion hilang. Hehehe..


 Wew, Oren-oren(orange-orange) warna khasmu itu sudah menghiasi kota yang sedikit wangi di pinggiran kalinya. Dan udara segar ketika berada ditengah gedung-gedung bertingkat dengan lambaian tangan patung ditengah pancuran air itu. “Seumur-umur baru kali ini Kami (termasuk gue(saya)) merasa Persija milik warga Jakarta” tanpa memandang SARA yang ada didalam lingkup berlambang Monas dan bintang 1 diatas dada kiri itu.


Satu kata “SALUT Abiss(bangat)” | (itu dua kata panjuulll) | hehehe. Padahal pertandingan kali ini berlangsung antara Macan Kemayoran vs Maung Bandung. Tapi suasana saat itu berbeda 180 derajat celcius dari tahun-tahun sebelumnya. Gue(saya) pun sempat bertanya ke teman gue(saya), “Gimana Persib?? Jadi dateng kemari?”. Temen gue(saya) langsung nyeletuk(berbicara) garing(renyah), “ lo(kamu) ngga liat noh(tidak lihat) bis(bus) Biru yang didepan bis siape??(siapa)”, gue(saya) bingung “ lah itu Persib? “ .  “ eta pisan bang” nyundanye bahasa teman gue(saya).


Saat itu gue(saya) liat(lihat) tidak ada perbedaan sama sekali perlakuan kita ( The Jakmania ) kepada tim kebanggaan kami dan tim tamu. Mereka semua kita kawal sampai masuk stadion. Siapapun lawannya, semua ini kami lakukan karena kami sudah bosan dengan perpecahan.

Sedangkan di negara tetangga sebelah, mereka berlomba agar Clubnya masuk ke layar ESPN dengan status Club Finalist Asia Football Championship. Apakah ini awal dari dewasanya supporter di Indonesia (Termasuk kami)?? Itulah harapan sebagian kecil kita yang berfikir indahnya perdamaian. Dan kami sudah memulainya dengan menghargai tim tamu itu, padahal mereka terlihat gak akur kalo dilapangan.


Kami cuma ingin tim kami pun mendapat perlakuan yang sama di tempat lain. Seengganya semua hal baik yang kita lakuin ini bukan sekedar pencitraan agar terlihat baik. Tapi semua ini tulus untuk kebaikan bersama. Siapa tahu di putaran kedua selanjutnya dengan percobaan seperti saat ini bisa menyatukan semua elemen termasuk sesame supporter rival ini.


Pertandingan berjalan menarik, Jakartan pun simpatik. Duel keras antar pemain tetap terjadi, namun tingkat sportifitas kedua tim ini bisa diandalkan. Belajar dari pengalaman mereka, bermain sepakbola itu pasti bentrok fisik. Jadi nikmatilah, pertandingan itu berkesudahan dengan skor yang cukup tipis untuk kemenangan Persija. ( Persija 3 – 0 Persib). | itu telak namanye marpu’aahh !! | perdamaian seperti inilah yang membuat saya lupa akan arti menang besar dan tipis.


Pukul 17.45 wib pertandingan ini selesai, pelatih pun diundang untuk konferensi pers mengenai jalannya pertandingan sore itu. Banyak yang beranggapan ini adalah hal mustahil yang jadi kenyataan dalam kultur sepakbola Indonesia. Tidak hanya itu, selesai semua kewajiban pelatih dan pemain dari awal sampai akhir pertandingan. Baik tim tamu ataupun tuan rumah segera meninggalkan stadion menuju mess untuk tuan rumah dan hotel untuk tim tamu.


Kejutan itu berlanjut lagi, saat tim tuan rumah Persija dan tim tamu Persib meninggalkan stadion. Bus mereka pun di iringi oleh pendukung Persija dan perwakilan supporter bandung sampai ke tujuan terakhir Bus tersebut. Ini terlihat seperti mereka memahami arti rivalitas 90 menit dilapangan dan tetap bergandengan tangan diluar lapangan.


Sejak kejadian itu pihak media yang sebelumnya terlihat makin memperkeruh suasana, dengan menyudutkan sebagian pihak yang dirugikan atau diuntungkan geleng-geleng kepala. Lambat laun suasana seperti ini menjadi contoh untuk suporter-suporter di berbagai tempat. Bahkan kami (termasuk gue(saya)) ngikut(mengikut) nongol(muncul) di layar ESPN, “itu kata temen gue(saya)” soalnye(soalnya) TV gue(saya) cuman ada TVRI sama spacetoon doang(saja). hehehe… , seenggaknya(setidaknya) Indonesia dibuat bangga dengan supporter sepakbolanya.


Kemenangan itu membuat kita berpesta pora keliling Jakarta, enggak(tidak) ada rusuh, gak(tidak) ada keonaran, yang ada cuma kegembiraan. Bahkan nyokap(mama, ibu) gue(saya) pun ikut teriak…. Begini bunyinya “ Tong(nak) bangun tong(nak), udeh(sudah) maghrib jangan tiduran, ntar liwat(nanti lewat) berabe(kacau)”. Hmmm,, Cuma mimpi ternyata !!!. ya ngga(tidak) ada salahnya juga kan? Namanya mimpi, kali aja itu jadi kenyataan yang tertunda. Hehehe… JANGAN LUPA JAMU-NYAA…


Sumber artikel :

http://jakonline.asia/karena-semua-berawal-dari-mimpi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar