Senin, 12 Maret 2012

KOSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTERAAN

A. PENDEKATAN KESUSASTRAAN

       IBD yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris The Humanities. Istilah berasal dari bahasa Latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya, dan halus. Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga menggunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.

B. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

          Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
 Dalam kesusasteraan Indonesia kita mengenal prosa lama dan prosa baru.

    A. Prosa Lama yang meliputi :
  1. Dongeng, 
  2. Hikayat 
  3. Sejarah 
  4. Epos 
  5. Cerita pelipur lara

    B. Prosa Baru meliputi :
  1. cerpen
  2. novel
  3. biografi
  4. kisah
  5. otobiografi
C. NILAI - NILAI DALAM PROSA FIKSI


     Nilai - nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain 

      1. Prosa fiksi memberikan kesenangan 
          Keistimewaan kesenangan yang  diperoleh dari membaca fiksi adalah  pembaca  mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut.

      2. Prosa fiksi memberikan informasi
           Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam  ensiklopedi.

      3. Prosa memberikan warisan kultural
           Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa.

      4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
      Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon - respon atau ransangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sehari.
   

D. ILMU BUDAYA YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

     Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
  1. figura bahasa seperti gaya personifikasi (penjelmaan), metafora (kiasan), alegori (kiasaan), sehingga puisi menjadi segar dan menarik
  2. Kata – kata yang bermakna ganda.
  3. Kata – kata berjiwa.
  4. Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sebagai
berikut :
1. Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
      Perekaman dan penyampaiaan pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas,. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri tentang masyarakat. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.

2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
  
     Dengan membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

3. Puisi dan keinsyafan social
 
      Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:

  • Penderitaan atas ketidakadilan;
  • Perjuangan untuk kekuasaan;
  • Konflik dengan sesamanya;
  • Pemberontakan kepada hukum Tuhan.
     Puisi–puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih yang terdapat di dalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan.
Cinta kasih itu kadang-kadang tidak berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan dan lain-lain).

        Berdasarkan informasi-informasi yang ada, budaya dengan sastra adalah hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena memiliki ketergantungan satu sama lain. Sebagai contoh, ada yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di dalam bahasa. Sebaliknya, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan cara berpikir manusia atau penutur bahasa. Masinambouw mengatakan bahwa bahasa (sastra) dan kebudayaan merupakan dua system yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan adalah system yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka bahasa (sastra) adalah suatu system yang berfungsi sebagai sarana berlangsunganya suatu interaksi.

Referensi :
elearning.gunadarma.ac.id/.../ilmu_budaya_dasar/bab3-konsepsi_ilm...

NAMA : ANDRI APRIANTO
KELAS : 1KA33
NPM   : 10111801
 

Jumat, 09 Maret 2012

Manusia Dan Kebudayaan

A. MANUSIA

     Manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel - partikel sebuah atom (Ilmu kimia), Manusia merupakan kumpulan dari energi (Ilmu fisika), Manusia merupakan makhluk biologis (Biologi). Dalam ilmu - ilmu sosial manusia merupakan mahkluk hidup yang selalu memperoleh  keuntungan (Ilmu ekonomi), Manusia merupakan mahkluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri (Sosiologi), Mahkluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), mahkluk yang berbudaya disebut homo - humanus (filsafat).dsb.
     Dari definisi diatas bahwa manusia bisa diartikan dari berbagai segi. Ada dua pandangan untuk menjelaskan tentang unsur - unsur untuk membangun manusia.
1. Manusia terdiri dari 4 unsur yaitu :
  • Jasad yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu .
  • Hayat yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan bergerak .
  • Ruh yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spritual dan memahami kebenaran.
  • Nafs yaitu kesadaran tentang diri sendiri .
2. Dalam suatu kepribadian Manusia mempunyai 3 unsur yaitu :

  • ID yaitu Merupakan kepribadian yang mendasar .
  • EGO yaitu Bagian dari ID sebagai kepribadian yang berbeda dari lainnya .
  • SUPER EGO yaitu Struktur kepribadian yang paling akhir terbentuk dari luar . 
         Dari uraian diatas dapat mengkaji bahwa manusia tersebut lebih dikendalikan oleh ID, dibanding dengan SUPER EGO nya atau seringkali ada kelainan yang terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil ke muka umum, dapat diterangkan dengan mengacu pada nafs (kesadaran diri) yang dimiliki oleh manusia .

B. Hakekat Manusia 

 1. Makhluk Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh .

      Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya kongkrit tetapi tidak abadi. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba dan bersifat abstrak tetapi abadi .Jiwa adalah roh yang ada didalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan .
2. Makhluk Tuhan yan sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk  lainnya
  
        Kesempurnaannya terletak pada adab dan kebudayaannya, karena manusia dilengkapi oleh pencipta dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat pada tubuh manusia . Daya rasa pada tubuh manusia itu ada 2 macam yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui panca indra, sedangkan perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia. misalnya :
  • Perasaan Intelektual
  • Perasaan Estetis
  • Perasaan Etis
  • Perasaan Sosial
  • Perasaan Diri
  • Perasaan Religius

3. Makhluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi

     Sebagai makhluk budayawi, manusia dapat dipelajari dari segi - segi : kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dsb .

4. Makhluk Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan 

         Hidup manusia mempunyai 3 taraf yaitu estetis, etis, dan religius . Dengan Estetis manusia menangkap lingkungan sekitarnya, Dengan Etis manusia meningkatkan kehidupan estetis kedalam tingkatan manusiawi, Dengan Religius manusia menghayati pertemuan dengan Tuhan .

C. PENGERTIAN KEBUDAYAAN

     Pengertian Kebudayaan Menurut E.B. Taylor (1871) yaitu: Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan– kemampuan lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat, Sedangkan Menurut C.A Van Peursen, kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan hewan-hwan, maka manusia tidak hidup begut saja ditengan alam, melainkan mengubah alam. dan Menurut A.L Krober dan C.Kluckhon,kebudayaan diartikan menifestasi/penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.

D. Unsur – unsur Kebudayaan 

      Untuk mendalami kebudayaan, perlu dikenal masalah lain yang menyangkut  Unsur Kebudayaan, unsur dalam arti disini yaitu apa saja kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas.
beberapa orang sarjana merumuskan pokok - pokok kebudayaan misalnya yaitu :
Menurut Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur terdiri dari 4 unsur yaitu :
  • alat teknologi
  • sistem ekonomi
  • keluarga
  • kekuatan politik
Menurut Bronislaw  Malinowski  unsur kebudayaan terdiri dari  :
  • sistem norma
  • organisasi ekonomi
  • alat-alat
  • lembaga
  • petugas pendidikan
  • organisasi kekuatan .
 
Menurut C. Kluckhon ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu : 
  • Sistem religi;
  • Sistem organisasi kemasyarakatan;
  • Sistem pengetahuan;
  • Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi;
  • Sistem teknologi dan peralatan;
  • Bahasa;
  • Kesenian.
        Masalah lain juga lebih penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam 2 bentuk wujudnya yaitu yang pertama kebudayaan bendaniah (material) dengan ciri dapat dirasa saja, dan yang kedua kebudayaan rohaniah (spritual) dengan ciri dapat dirasa saja .

E. Wujud Kebudayaan
 
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud yaitu :
 
  • Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia;
  • Kompleks aktivitas;
  • Wujud sebagai benda.
F. Orientasi Nilai Budaya
 
    menurut C. Kluckhon dalam karyanya variations in value orientation  (1961) universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
 
1.      Hakekat hidup manusia
2.      Hakekat karya manusia
3.      Hakekat waktu  manusia
4.      Hakekat alam manusia
5.      Hakekat hubungan manusia
G. Perubahan Kebudayaan
  
     Tidak ada Kebudayaan yang statis. semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi.
terjadi gerak atau perubahan disebabkan oleh :
  • Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri
  • Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
 H. Kaitan Manusia dan Kebudayaan

      Hubungan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain  hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. Proses dialektis tercipta melalui tiga tahap yaitu:
  1.  Eksternalisasi   : Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya
  2.  Obyektivitas     : Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif 
  3. Internalisasi      : Proses dimana masyarakat kembali dipelajari manusia .

REFERENSI : 
staffsite.gunadarma.ac.id/dimyati/index.php?stateid=download...
 
NAMA : ANDRI APRIANTO
KELAS : 1KA33
NPM     : 10111801

Selasa, 06 Maret 2012

TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR

     A. PENDAHULUAN

    Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai – nilai, kebudayaan dan beberapa  macam masalah manusia di kehidupan sehari – hari. Dengan mendapat mata kuliah Ilmu Budaya Dasar mahasiswa diharapkan nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia.

Pelajaran IBD Membicarakan Tentang :
  •  Nilai kehidupan dan    norma – norma .
  •  Kebudayaan .
  •  Beberapa masalah di kehidupan sehari – hari .

Dan Beberapa Tujuan Pelajaran IBD bagi Mahasiswa yaitu :
  • Minat dan kebiasaan hal yang terjadi disekitarnya maupun diluar
  • Kesadaran suatu pola nilai yang dianutnya dan bagaimana caranya merelalisasikan di kehidupan sehari – hari .
  • Kerelaan memikirkan kembali dengan hati dan nilai – nilai yang dianutnya
  • Keberanian moral untuk mempertahankan nilai yang dianggap benar dengan penuh tanggung jawab serta menolak yang tidak benar . 
  
Latar Belakang IBD dalam konteks Budaya dan Masyarakat Indonesia yaitu :
  
  1. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan keanekaragamannya .
  2. Proses pembangunan yang sedang berlangsung menimbulkan perubahan dan pergeseran nilai budaya .
  3. Perubahan kondisi kehidupan manusia akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi .

B.  ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI BAGIAN DARI MATA KULIAH DASAR UMUM

  IBD Bertujuan menghasilkan warga negara sarjana yang berkualitas yaitu sebagai berikut  :
 
  1. Berjiwa pancasila yang mencerminkan nilai – nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi .
  2. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki tenggang rasa tehadap agama lain .
  3. Memiliki wawasan komprehensif & pendekatan integral dalam menyikapi permasalahan kehidupan sosial .
  4. Memiliki wawasan budaya tentang kehidupan masyarakat .
        Jadi, pada dasarnya mata kuliah IBD ini bertujuan untuk menompang keahlian Mahasiswa dalam disiplin ilmunya .

C. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
  
    Secara umum Ilmu Budaya Dasar adalah Pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang masalah - masalah Manusia dan Kebudayaan.

Menurut Prof.Dr.Harsya Bachtiar Pengertian IBD adalah :
1. Ilmu Alamiah (Natural Science) .
2. Ilmu Sosial (Sosial Science) .
3. Pengetahuan Budaya (The Humanities) .

D. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
        
      Diharapkan dapat :
  • Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya .
  • Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas tentang masalah kemanusiaan dan kebudayaan .
  • Mengusahakan Mahasiswa agar menjadi calon pemimpin Bangsa dan Negara .
  • Menguasai komunikasi agar lebih mampu berdialog satu sama lain .
E. RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
     Dua masalah pokok dapat sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan Ruang Lingkup kajian mata kuliah IBD, dua masalah pokok tersebut yaitu :
 
     1. Aspek kehidupan yang mengungkapkan masalah kemanusiaan dan budaya .
     2. Hakekat Manusia yang universal .
Serta Pokok Bahasan yang dikembangkannya adalah :
  •  Manusia dan Cinta Kasih .
  • Manusia dan Penderitaan .
  • Manusia dan Pandangan Hidup .
  • Manusia dan Kegelisahan .
  • Manusia dan Keadilan .
  • Manusia dan Tanggung Jawab .
  • Manusia dan Harapan .
dari delapan pokok bahasan diatas termasuk karya - karya yang tercakup dalam pengetahuan budaya .