CONTOH ARTIKEL YANG TERDAPAT KATA ATAU KALIMAT YANG TIDAK BAKU
KETERANGAN :
- Kata yang tercetak tebal warna hijau yaitu kata yang tidak baku
- Kata yang tercetak tebal warna orange yaitu kata yang baku
Karena (semua) berawal dari mimpi…
JakOnline - Saat itu masih pukul 13.00, atribut sudah
dipakai, deru(suara) mesin motor pun sudah berubah
halus. Yaa, walaupun motor ini bapuk(Jelek) bukan berarti fungsinya
sebagai teman berangkat ke stadion hilang. Hehehe..
Wew, Oren-oren(orange-orange) warna khasmu itu sudah
menghiasi kota yang sedikit wangi di pinggiran kalinya. Dan udara segar ketika
berada ditengah gedung-gedung bertingkat dengan lambaian tangan patung ditengah
pancuran air itu. “Seumur-umur baru kali ini Kami (termasuk gue(saya)) merasa Persija milik warga Jakarta” tanpa memandang SARA
yang ada didalam lingkup berlambang Monas dan bintang 1 diatas dada kiri itu.
Satu kata “SALUT Abiss(bangat)” | (itu dua kata panjuulll)
| hehehe. Padahal pertandingan kali ini berlangsung antara Macan Kemayoran vs
Maung Bandung. Tapi suasana saat itu berbeda 180 derajat celcius dari
tahun-tahun sebelumnya. Gue(saya) pun sempat bertanya ke teman gue(saya), “Gimana Persib?? Jadi dateng kemari?”. Temen gue(saya) langsung nyeletuk(berbicara) garing(renyah),
“ lo(kamu) ngga liat noh(tidak lihat) bis(bus)
Biru yang didepan bis siape??(siapa)”, gue(saya)
bingung “ lah itu Persib? “ . “ eta pisan bang” nyundanye bahasa teman gue(saya).
Saat itu gue(saya) liat(lihat)
tidak ada perbedaan sama sekali perlakuan kita ( The Jakmania ) kepada tim
kebanggaan kami dan tim tamu. Mereka semua kita kawal sampai masuk stadion.
Siapapun lawannya, semua ini kami lakukan karena kami sudah bosan dengan
perpecahan.
Sedangkan di negara tetangga sebelah, mereka berlomba agar Clubnya masuk ke
layar ESPN dengan status Club Finalist Asia Football Championship. Apakah ini
awal dari dewasanya supporter di Indonesia (Termasuk kami)?? Itulah harapan
sebagian kecil kita yang berfikir indahnya perdamaian. Dan kami sudah
memulainya dengan menghargai tim tamu itu, padahal mereka terlihat gak akur
kalo dilapangan.
Kami cuma ingin tim kami pun mendapat perlakuan yang sama di tempat lain.
Seengganya semua hal baik yang kita lakuin ini bukan sekedar pencitraan agar
terlihat baik. Tapi semua ini tulus untuk kebaikan bersama. Siapa tahu di
putaran kedua selanjutnya dengan percobaan seperti saat ini bisa menyatukan
semua elemen termasuk sesame supporter rival ini.
Pertandingan berjalan menarik, Jakartan pun simpatik. Duel keras antar
pemain tetap terjadi, namun tingkat sportifitas kedua tim ini bisa diandalkan.
Belajar dari pengalaman mereka, bermain sepakbola itu pasti bentrok fisik. Jadi
nikmatilah, pertandingan itu berkesudahan dengan skor yang cukup tipis untuk
kemenangan Persija. ( Persija 3 – 0 Persib). | itu telak namanye marpu’aahh !!
| perdamaian seperti inilah yang membuat saya lupa akan arti menang besar dan
tipis.
Pukul 17.45 wib pertandingan ini selesai, pelatih pun diundang untuk
konferensi pers mengenai jalannya pertandingan sore itu. Banyak yang
beranggapan ini adalah hal mustahil yang jadi kenyataan dalam kultur sepakbola
Indonesia. Tidak hanya itu, selesai semua kewajiban pelatih dan pemain dari
awal sampai akhir pertandingan. Baik tim tamu ataupun tuan rumah segera
meninggalkan stadion menuju mess untuk tuan rumah dan hotel untuk tim tamu.
Kejutan itu berlanjut lagi, saat tim tuan rumah Persija dan tim tamu Persib
meninggalkan stadion. Bus mereka pun di iringi oleh pendukung Persija dan
perwakilan supporter bandung sampai ke tujuan terakhir Bus tersebut. Ini
terlihat seperti mereka memahami arti rivalitas 90 menit dilapangan dan tetap
bergandengan tangan diluar lapangan.
Sejak kejadian itu pihak media yang sebelumnya terlihat makin memperkeruh
suasana, dengan menyudutkan sebagian pihak yang dirugikan atau diuntungkan
geleng-geleng kepala. Lambat laun suasana seperti ini menjadi contoh untuk
suporter-suporter di berbagai tempat. Bahkan kami (termasuk gue(saya)) ngikut(mengikut) nongol(muncul)
di layar ESPN, “itu kata temen gue(saya)” soalnye(soalnya)
TV gue(saya) cuman ada TVRI sama spacetoon doang(saja). hehehe… , seenggaknya(setidaknya) Indonesia dibuat bangga
dengan supporter sepakbolanya.
Kemenangan itu membuat kita berpesta pora keliling Jakarta, enggak(tidak) ada rusuh, gak(tidak) ada keonaran, yang ada cuma
kegembiraan. Bahkan nyokap(mama, ibu) gue(saya) pun
ikut teriak…. Begini bunyinya “ Tong(nak) bangun tong(nak), udeh(sudah)
maghrib jangan tiduran, ntar liwat(nanti lewat) berabe(kacau)”.
Hmmm,, Cuma mimpi ternyata !!!. ya ngga(tidak) ada salahnya juga kan? Namanya
mimpi, kali aja itu jadi kenyataan yang tertunda. Hehehe… JANGAN LUPA
JAMU-NYAA…
Sumber artikel :
http://jakonline.asia/karena-semua-berawal-dari-mimpi/