Televisi
adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran
gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna.
Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh") dari bahasa Yunani dan visio
("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat
komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.” Penggunaan
kata "Televisi" sendiri juga dapat merujuk kepada "kotak televisi", "acara televisi", ataupun "transmisi televisi".
Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda,
karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi'
secara tidak formal sering disebut dengan TV (dibaca: tivi, teve ataupun tipi.) Kotak televisi pertama
kali dijual secara komersial sejak tahun 1920-an, dan sejak saat itu televisi telah menjadi barang
biasa di rumah, kantor bisnis, maupun institusi, khususnya sebagai sumber kebutuhan
akan hiburan dan berita serta menjadi media periklanan.
Sejak 1970-an, kemunculan kaset video, cakram laser, DVD dan kini cakram Blu-ray, juga menjadikan kotak televisi sebagai alat
untuk untuk melihat materi siaran serta hasil rekaman. Dalam tahun-tahun
terakhir, siaran televisi telah dapat diakses melalui Internet, misalnya
melalui iPlayer dan Hulu.
Berikut adalah evolusi
televisi berdasarkan
tahunnya :
1876 - George Carey
menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat
gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang
sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.
1884 - Paul Nipkov,
Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam
yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
1888 - Freidrich
Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals),
yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan
sebagai layar 60 tahun kemudian.
1897 - Tabung Sinar
Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia
membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi
dassar televisi layar tabung.
1900 - Istilah Televisi pertama kali dikemukakan
Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity
yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
1907 - Campbell
Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda
untuk mengirim gambar.
1927 - Philo T
Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern
pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi
dasar kerja televisi.
1929 - Vladimir
Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope.
Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
1940 - Peter Goldmark
menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
1958 - Sebuah karya
tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.
1964 - Prototipe sel
tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene
Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
1967 - James Fergason
menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
1968 - Layar LCD
pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
1975 - Larry Weber
dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
1979 - Para Ilmuwan
dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic light
emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi
OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD
dari bahan thin film transfer yang ringan.
1981 - Stasiun
televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai
1.125 garis.
1987 - Kodak
mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
1995 - Setelah puluhan
tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai.
Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry
Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat
dari perusahaan Matsushita.
dekade 2000- Masing
masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT
terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Berikut adalah beberapa gambaran perkembangan teknologi televisi :
a. TV Mekanik
Mungkin susah untuk dipercaya. Namun, penemuan cakram metal kecil berputar
dengan banyak lubang didalamnya yang ditemukan oleh seorang mahasiswa di
Berlin-Jerman, 23 tahun, Paul Nipkow [1883], merupakan cikal bakal lahirnya
televisi.
Kemudian disekitar tahun 1920, para pakar lainnya seperti John Logie Baird dan
Charles Francis Jenkins, menggunakan piringan Nipkow ini untuk menciptakan
suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, dan penerimaannya. Mereka membuat
seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam
penyiaran maupun penerimaannya. Saat itu belum ditemukan Cathode Ray Tube
[CRT].
Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu,
mendapat bantuan dari David Sarnoff, Senior Vice President dari RCA [Radio
Corporation of America]. Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada
perkembangan TV mekanik, dan meramalkan TV elektronik akan mempunyai masa depan
komersial yang lebih baik. Insinyur lain, Philo Farnsworth, juga berhasil
mendapatkan sponsor untuk mendukung idenya, dan ikut berkompetisi dengan
Vladimir.
b. TV Elektronik
Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam
membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau.
Di tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang
sepenuhnya elektronik. 1939,
RCA dan Zworykin siap untuk program reguler televisinya, dan mereka
mendemonstrasikan secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias
masyarakat yang begitu besar terhadap sistem elektronik ini, menyebabkan the
National Television Standards Committee [NTSC], 1941, memutuskan sudah saatnya
untuk menstandarisasikan sistem transmisi siaran televisi di Amerika. Lima
bulan kemudian, seluruh stasiun televisi Amerika yang berjumlah 22 buah itu,
sudah mengkonversikan sistemnya kedalam standard elektronik baru.
c. TV Berwarna
Sebenarnya CBS sudah lebih dahulu membangun sistem warnanya beberapa tahun
sebelum rivalnya, RCA. Tetapi sayang sekali bahwa sistem mereka tidak
kompatibel dengan kebanyakan TV hitam putih diseluruh negara. CBS, yang sudah
mengeluarkan banyak sekali biaya untuk sistem warna mereka, harus menyadari
kenyataan bahwa pekerjaan mereka berakhir sia-sia. RCA, yang belajar dari
pengalaman CBS, mulai membangun sistem warna mereka sendiri. Mereka dengan
cepat membangun sistem warna yang mampu juga untuk diterima sistem hitam putih
[BW]. Setelah RCA memamerkan kemampuan sistem mereka, NTSC membakukannya untuk
siaran komersial thn 1953.
d. Plasma Display TV
Plasma Display TV
– Tampilan plasma
diciptakan di Universitas Illinois oleh Donald L. Bitzer dan H. Gene Slottow pada
1964 untuk Sistem Komputer PLATO. Panel monochrome orisinal (biasanya oranye
atau hijau) menikmati penggunaan yang bertambah pada awal 1970-an karena
tampilan ini kuat dan tidak membutuhkan sirkuit memori dan penyegaran. Namun
diikuti oleh kurangnya penjualan yang dikarenakan perkembangan semikonduktor
memori membuat tampilan CRT sangat murah pada akhir 1970-an. Dimulai dari
dissertasi PhD Larry Weber dari Universitas Illinois pada 1975 yang berhasil
membuat tampilan plasma berwarna, dan akhirnya berhasil mencapai tujuan
tersebut pada 1995. Sekarang ini sangat terangnya dan sudut pandang lebar dari
panel berwarna plamsa telah menyebabkan tampilan ini kembali mendapatkan
kepopulerannya.
SUMBER :